Materi Atmosfer kelas X
Materi Atmosfer kali ini berisi tentang Jenis-jenis hujan dan pola curah hujan di Indonesia.
Produk yang kami jual
Kripik bakso renyah, gurih, tidak serik dan harga terjangkau
Soal Online
Kerjakanlah contoh soal materi Atmosfer berikut ini.
Sabtu, 25 Juli 2020
Minggu, 05 Juli 2020
Pengertian Desa Kota
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipqTfSkuM6RKbLfeHhNlFGBdFwBD29xdf4uEcbsP6HHS11ykDhyg8msGVRv8h3pT-jhzAggb27dcnK4V5OwzXkKZw7xkl9RBqEQdFlBunQAFt4uV0iuvVxjtL-nt7cqBgpGo21EMhmAys/s320/desa+kota.jpg)
PENGERTIAN
DESA DAN KOTA
A A. Pengertian Desa
Pengertian desa dan perdesaan sering dikaitkan dengan
pengertian rural dan village, dan sering pula
dibandingkan dengan kota (town/city) dan perkotaan (urban). Perdesaan (rural) menurut
S. Wojowasito dan W.J.S Poerwodarminto (1972) diartikan seperti desa atau
seperti di desa” dan perkotaan (urban) diartikan “seperti kota atau
seperti di kota”
Menurut
Roucek & Warren (1962), masyarakat desa memiliki karakteristik sebagai
berikut: (1) peranan kelompok primer sangat besar; (2) faktor geografik sangat
menentukan pembentukan kelompok masyarakat; (3) hubungan lebih bersifat intim
dan awet; (4) struktur masyarakat bersifat homogen; (5) tingkat mobilitas
sosial rendah; (6) keluarga lebih ditekankan fungsinya sebagai unit ekonomi;
(7) proporsi jumlah anak cukup besar dalam struktur kependudukan.
Wilayah
Wilayah atau daerah merupakan tempat bagi manusia untuk dapat melakukan berbagai aktivitas, baik sosial ekonomi, maupun budaya. Pemilihan daerah atau wilayah sebagai tempat berbagai aktivitas tersebut sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti iklim, topografi, keadaan tanah, dan air. Adanya perbedaan kondisi fisikantar wilayah menyebabkan terjadi perbedaan perkembangan wilayah.
Penduduk
Penduduk merupakan salah satu unsur penting dalam suatu wilayah. Di dalam upaya mengembangkan wilayah penduduk akan bertindak sebagai tenaga kerja,perencana, atau pelaksana sekaligus yang akan memanfaatkan segala potensi yang ada. Hal-hal yang berkaitan dengan kependudukan dalam suatu wilayah antara lain jumlah, pertumbuhan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk.
Perilaku
Perilaku kehidupan masyarakat pedesaan meliputi pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan yang melatarbelakangi masyarakat desa. Perilaku masyarakat desa ditunjukan oleh adanya ikatan antar warga yang sangat erat. Hal itu dapat dilihat dengan adanya sikap gotong royong yang mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan peribadi.
Ciri-ciri Desa
Secara umum perdesaan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
·
Kehidupan masyarakatnya sangat erat dengan alam,
·
Pertanian sangat bergantung pada musim,
·
Desa merupakan kesatuan sosial dan kesatuan kerja,
·
Struktur perekonomian bersifat agraris,
·
Hubungan antar masyarakat desa berdasarkan ikatan
kekeluargan yang erat,
·
Perkembangan sosial relatif lambat dan sosial kontrol
ditentukan oleh moral dan hukum informal, dan
·
Norma agama dan hukum adat masih kuat.
Perkembangan Desa
Tingkat perkembangan desa merupakan keadaan tertentu
yang dicapai oleh penduduknya dalam menyelenggarakan kehidupan dan mengelola
sumber daya yang ada. Tingkat perkembangan desa dinilai berdasarkan tiga faktor
yakni faktor ekonomi, sosio kultural, dan faktor prasarana. Faktor ekonomi
meliputi mata pencaharian penduduk dan produksi desa. Faktor sosio kultural
meliputi adat istiadat, kelembagaan, pendidikan, dan gotong royong. Faktor
prasarana meliputi prasarana perhubungan, pemasaran, dan sosial. Berdasarkan
faktor-faktor tersebut, tingkat perkembangan desa dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada. Desa swadaya adalah
desa yang masih bersifat tradisional. Desa swakarya adalah desa yang sedang
mengalami transisi. Desa swasembada adalah desa yang lebih maju.
B. Pengertian Kota
Pengertian kota dan daerah perkotaan dapat
dibedakan dalam dua pengertian yaitu kota untuk city dan daerah perkotaan untuk ‘’urban”. Pengertian city diidentikkan dengan
kota,sedangkan urban berupa suatu daerah yang memiliki suasana kehidupan dan
penghidupan modern, dapat disebut daerah perkotaan.
Klasifikasi Kota
Berdasarkan jumlah penduduknya, kota dibedakan menjadi
:
·
Kota kecamatan perkiraan jumlah penduduknya 3.000 –
20.000
·
Kota kecil perkiraan jumlah penduduknya 20.000 –
200.000
·
Kota sedang perkiraan jumlah penduduknya 200.000 –
500.000
·
Kota besar perkiraan jumlah penduduknya 500.000 –
1.000.000
·
Kota metropolitan perkiraan jumlah penduduknya >
1.000.000
Sabtu, 04 Juli 2020
Jumat, 03 Juli 2020
Keripik Bakso Budhe
Kamis, 02 Juli 2020
IGI (Ikatan Guru Indonesia)
Materi Atmosfer (Jenis-jenis Hujan)
JENIS – JENIS HUJAN
Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh ke permukaan bumi dalam waktu tertentu. Alat pengukur curah hujan disebut Ombrometer.
Di permukaan bumi ada beberapa tempat yang mempunyai curah hujan sama. Tempat-tempat tersebut sering digambarkan pada peta dalam bentuk garis-garis yang disebut dengan Isohyet.
Klasifikasi hujan berdasarkan proses terjadinya, dapat dibagi menjadi tiga, yaitu hujan frontal, hujan zenithal dan hujan orografis.
1. Hujan frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Massa udara panas/lembab bertemu dengan massa udara dingin/padat sehingga berkondensasi dan terjadilah hujan. Daerah sekitar lintang 600 merupakan tempat hujan frontal.
2. Hujan orografis/ naik pegunungan
Hujan ini berasal dari gerakan udara yang mengandung uap air yang terhalang oleh pegunungan. Udara yang mengandung uap air tersebut dipaksa naik mengikuti lereng pegunungan. Sebab dibagian atas (puncak) pegunungan memiliki udara yang dingin dengan gumpalan-gumpalan uap air yang menjadi dingin dan membentuk butir-butir air. Setelah terjadi kondensasi selanjutnya akan terbentuk awan yang dapat menyebabkan turunnya hujan orografis atau hujan pegunungan ini.
Hujan orografis terjadi sepanjang tahun di lereng gunung tempat angin itu naik. Dikarenakan hujan turunnya disatu lereng saja, maka lereng gunung disebelahnya bertiup angin jatuh yang kering dan tidak terjadi hujan daerah ini disebut daerah bayangan hujan. Dan angin yang bertiup pada daerah bayangan hujan disebut angin fohn yang bersifat panas dan kering.
3. Hujan zenithal/ tropis/ ekuator/ konveksi
Hujan zenithal yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Hujan ini biasanya terjadi pada waktu sore hari, setelah pemanasan maksimal (pukul 14.00 sd 15.00). selama setahun, daerah tropis mengalami dua kali hujan zenithal, sedangkan daerah lintang 23 ½ o LU/LS hanya mengalami sekali hujan zenithal. Tanda-tanda hujan Zenith yaitu butir-butir airnya kasar, jatuhnya jarang dan turunnya tiba-tiba, serta berhenti lebih cepat.
Jenis hujan ini terjadi disebabkan udara permukaan yang naik akibat pemanasan matahari menjadi lebih dingin dan mengembun. Udara ini mengandung air yang berasal dari laut, sungai, danau, tanah dan tumbuh-tumbuhan. Dikarenakan udara panas uap air semakin membumbung naik ditambah dengan tiupan angin vertikal yang membawanya semakin naik. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan. Pada lapisan udara yang lebih tinggi lapisan temperatur udaranya lebih dingin sehingga mengubah uap air menjadi titik-titik air dan turunlah hujan.
POLA CURAH HUJAN DI INDONESIA
Ø Di daerah pedalaman umunya musim hujan jatuh pada musim pancaroba. Pola ini terjadi di daerah-daerah rawa yang besar
Ø Pantai bagian barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan yang lebih banyak dibandingkan pantai bagian timurnya.
Ø Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Tengah musim penghujannya pada bulan mei-juni.
Ø Saat mulai turun hujan, hujan bergeser dari bagian barat Indonesia ke timur. Pantai barat Pulau Sumatra sampai Bengkulu mendapat hujan terbanyak pada bulan November, sedangkan Lampung-Bangka yang letaknya di timur, pada bulan Desember. Pulau Jawa (bagian utara), Bali, NTB, NTT pda bulan januari-februari.
Pengertian, Obyek Studi, dan Aspek Geografi
RUANG LINGKUP GEOGRAFI